Pengaruh Sistem Pendidikan Indonesia Terhadap Kesuksesan Masyarakat
Dibuat Sebagai Tugas Pembelajaran Bahasa Indonesia
Oleh
Nevin Kenneth
10 IPA/7
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
SMA Kasih Karunia
Tahun Pelajaran 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU No. 2 Tahun 1985, pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya. Yang menjadi tanda tanya adalah apakah sistem pendidikan yang dianut di Indonesia sekarang, bisa mengembangkan siswa menjadi manusia seutuhnya? Dengan sistem yang terkesan memaksa untuk belajar pelajaran yang tidak disukai siswa.
Akan tetapi, dikarenakan adanya standar nilai yang harus dicapai untuk lulus ke tingkat selanjutnya, maka siswa terpaksa untuk mempelajari semua mata pelajaran tersebut. Apakah siswa di sini egois? Tentu tidak, karena setelah lulus, siswa kembali diarahkan untuk memilih jurusan yang diminati. Mengapa bukan hal itu yang difokuskan dari awal?
Apalagi, seiring dengan perkembangan zaman, Sistem Pendidikan sekarang dirasa sudah tidak relevan. Karena pola berpikir yang tradisional, sempit, dan tertutup dengan terpaku nilai di atas kertas. Memang secara realistis, nilai dibutuhkan untuk pekerjaan. Tetapi untuk karir dan jangka panjang? Apakah masyarakat harus terus bergantung dari gaji dan berbondong bondong mencari pekerjaan tetap? Ini menutup kesempatan bagi banyak orang untuk menggali impian mereka.
Belum lagi masalah keuangan. Apakah sekolah mengajarkan literasi keuangan? Belum berhenti di situ, sistem yang mengandalkan nilai, akan langsung mengcap orang itu seperti apa. Maka mulailah muncul diskriminasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah sistem Pendidikan di Indonesia masih relevan?
2. Mengapa harus berhenti mengganggap anak yang nilainya jelek "hina"?
3. Mengapa hanya nilai yang jadi parameter untuk menghargai orang?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjawab Pendidikan di Indonesia sudah tidak relevan.
2. Anak nilai jelek bukannya di cap sebagai jelek, tetapi dianalisa alasan dan apa nilai tambah anak tersebut.
3. Semua orang harus dihargai, siapa tau dia yang akan berkontribusi lebih banyak.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Membuka cara berpikir yang lebih luas.
2. Berpikir lebih relevan, modern, dan tidak tradisional bagi orang tua di Indonesia.
3. Menyadari pentingnya menghargai harga diri dan value semua orang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendidikan
Landasan filosofi merupakan salah satu dasar yang harus dipegang dalam pelaksanaan pendidikan, berkenaan dengan itu secara nasional pandangan hidup bangsa adalah pancasila. Oleh karena itu kaidah dan norma sosial maupun sistem nilai yang dianut secara nasional mengacu kepada Pancasila sehingga pendidikan haruslah berlandaskan pada pancasila, dan diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang ber-Pancasila.
2.1.1 Filsafat dan Pendidikan
Filsafat adalah suatu sistem nilai-nilai suatu pandangan hidup yang diyakini oleh seseorang yang dianggap sebagai kebenaran atau pendapat yang sejujur-jujurnya dan sedalam-dalamnya tentang arti hidup bagi seseorang.
John Dewey mengatakan filsafat menggali nilai-nilai yang merumuskan tujuan hidup dan pendidikan merealisasi nilai-nilai dalam diri. Dalam filsafat, pendidikan atau guru mempunyai gambaran tentang bagaimana individu yang harus dibentuknya. Filsafat yang dianut oleh pendidik ikut menentukan tujuan, corak, metode dan alat pendidikan yang digunakan.
2.1.2 Filsafat sebagai Pandangan dan Cara Hidup Bangsa
Nilai-nilai dasar didalam sosial budaya Indonesia yang berkembang meliputi:
Adanya kesadaran ketuhanan, keagamaan.
Adanya kesadaran untuk memecahkan masalah bersama.
Adanya kesadaran gotong royong/ tolong menolong.Adanya kesadaran tenggang rasa/tepa selira.
2.1.3 Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, mencoba mengkaji masalah pendidikan, mencari jawaban yang mendalam tentang apa hakikat pendidikan, mengapa pendidikan itu diperlukan dan bagaimana sebaiknya pendidikan itu dilakukan
Dalam pancasila, sebagai pandangan hidup bangsa kita, terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan bangsa kita mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Filsafat pendidikan pancasila menentukan arah pendidikan. Filsafat pendidikan pancasila dijadikan landasan filosofis dalam menentukan tujuan pendidikan nasional.Filsafat pendidikan merupakan dasar dalam merencanakan dan menyusun kurikulum.Filsafat dan tujuan pendidikan menyatukan segala upaya pendidikan sehingga merupakan suatu komunitas bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan yang akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan nasional.
2.2 Kesuksesan
Kesuksesan di dunia sekolah hanyalah sedikit dari penggalan hidup. Nyatanya, adegan di dunia sekolah yang hanya beberapa episode singkat yang tidak sebanding dengan perjalanan hidup yang panjang. Perlu ditekankan bahwa nilai tidak cukup untuk memupuk seseorang menjadi pribadi yang tangguh dan berani melalui lika-liku hidup yang panjang.
Perlu disadari bahwa di dalam pendidikan pada umumnya terlalu menekankan kepada 'nilai akademik'. Di indonesia sendiri pencapaian nilai akademik itu hanya didasari pada tes yang cenderung melupakan makna sebenarnya dari materi yang diajarkan. Kita telah dibutakan dengan metode pembelajaran yang bersifat abstrak dan cenderung lebih ke mengingat. Bagaimana tidak? Kita selalu diberi materi yang akan diujikan, diberi hafalan berlembar- lembar teks, bahkan harus mengulang rumus yang sangat rumit. Tetapi, apakah kita tahu arti sebenarnya dari materi tersebut? Belum tentu. Alangkah baiknya jika kita menerapkan apa yang diajarkan di sekolah dengan perilaku sehari-hari atau bahkan dengan mempraktekkan dirumah, sekolah dan sebagainya. Bukan semata-mata untuk dihafal saja, dimengerti lalu dilupakan.
Belum berhenti di sana, saat murid tidak mampu akan pelajaran dan mendapat nilai jelek akan mendapat semacam 'doktrin' yang sudah kuno. Ada semacam pandangan kebanyakan orang Indonesia termasuk tenaga pendidik, mengganggap anak itu "bodoh" dan tidak pantas dihargai. Pasti ada alasan mengapa anak tersebut tidak minat. Apakah metode mengajar guru kah? Apabila murid yang malas, ini menjadi pengecualian.
Beberapa siswa menganggap tidak adil apabila penentu kesuksesan seseorang hanya ditentukan oleh nilai sekolah. Bagaimana tidak? Pasalnya banyak sekali diluar sana, siswa-siswi yang berbakat tanpa mengandalkan nilai mereka di sekolah. Seperti kebanyakan tokoh-tokoh pengusaha di indonesia maupun di luar negeri. Adapun para progammer dan youtuber yang sekarang bisa kita perkirakan bahwa penghasilannya sudah setara bahkan lebih dari pengusaha. Mereka hanya membutuhkan skill pemrograman serta ide-ide menarik untuk membuat konten yang unik dan berkualitas. Maka sebenarnya, kesuksesan dibutuhkan skill dan ilmu. Skill pun banyak beragam macam, seperti; ability, experience dan knowledge. Itulah mengapa setiap orang punya 'value' yang membuatnya berbeda dari orang lain. Justru itulah yang harus dikembangkan.
Bab III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudul Pengaruh Sistem Pendidikan Indonesia Terhadap Kesuksesan Masyarakat menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut david Williams (1995) penelitian kualitatif adalah upaya peneliti mengumpulkan data yang didasarkan pada latar alamiah. Tentu saja, karena dilakukan secara alamiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Maka, berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data cenderung ditulis secara deskriptif bukan statistik.
3.2 Metode Penelitian
Di dalam penelitian berjudul Pengaruh Sistem Pendidikan Indonesia Terhadap Kesuksesan Masyarakat, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi.
Sehingga, pembaca bisa mengetahui apa, bagaimana, mengapa fenomena yang diujikan di dalamnya dapat terjadi.
3.3 Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, populasinya adalah Kurikulum Indonesia 2013. Murid-murid SMA Kasih Karunia menjadi sampelnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, menggunakan teknik observasi. Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.