A.
Acara pertama ini saya saksikan di live Youtube dari Pukul 09.00 pagi WIB
secara virtual dari Istana Kepresidenan. Kegiatan ini diawali dengan kedua
orang pemuda yang sangat berbakat yaitu Noela dan Tiara, dengan menyanyikan
lagu daerah Indonesia Jali-Jali dan Sjojo secara medley supaya kita tetap
mengingat lagu daerah kita yang begitu unik dalam rangka meningkatkan rasa
nasionalisme kita. Temmy Rehadi, Astir Megastari sebagai kedua MC pada acara
sebelum detik-detik Proklamasi.
Bey Machmudin selaku deputi media dan pers menjelaskan perbedaan upacara
tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena masa pandemic, kegiatan
dilaksanakan secara virtual dengan anggota upacara yang lebih sedikit daripada
sebelumnya. Setelah itu, adanya commercial break selama 2 menit 30 detik.
Kemudian, ditampilkan clip tanggapan Presiden ke-5 Indonesia Ibu Megawati
SoekarnoPutri yang memberitahu bahwa kita tak usah terlalu berat pikir kedepan.
Selalu berpikir optimis dan dengan pikiran pasti bisa. Ia pernah naik kapal
perang ke Maluku (tempat perang waktu itu), tetapi tangganya tegak lurus. Tanpa
berpikir terlalu berat, beliau bisa melaluinya dengan menyesuaikan diri dengan
keadaan. Sama dengan kita terhadap Covid-19.
Presiden ke-5 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, juga menjelaskan
bagaimana kita harus bersatu dalam menghadapi Covid-19 serta mendukung penuh
pemerintah. Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno menyampaikan bahwa kita harus
memupuk rasa nasionalisme seperti zaman dulu para pahlawan. Walaupun tidak
melawan musuh seperi penjajah, justru musuh kita sekarang tak terlihat dan
terduga. Seperti Covid-19 ini. Hamzah Haz serta Jusuf Kalla selaku wakil
presiden ke-10 dan12, juga Pak Boediono selaku Wakil Presiden ke-6 juga
menjelaskan bagaimana perjuangan kita sebagai generasi muda dalam menghadapi
setiap tantangan dengan selalu mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan para
pahlwan dulu.
Setelah itu, Dr. Restu sebagai yang bekerja dibidang kebudayaan
Kemendikbud serta Kedua MC, menjelaskan bagaimana seniman pengisi acara tampil
dari tempat mereka masing-masing secara virtual. Tak menghambat, tapi justru
makin semangat dalam mengisi acara detik-detik proklamasi secara virtual.
Kemudian, Raisa menampilkan performa menyanyi Indonesia Pusaka. Tak hadir
secara langsung, melainkan virtual. Dengan begitu, kita semakin diajarkan
semangat untuk bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam kondisi apapun
dengan landasan Nasionalisme dan semangat perjuangan. Setelah Raisa menampilkan
performanya, ada commercial break sebentar untuk menyiapkan menuju acara lain
dalam rundown selama 2 menit 30 detik. Kemudian, paduan suara merah putih
dengan pemain alat music, penyanyi yang diseleksi dari seluruh 34 provinsi,
konduktor, dan pemandu suara diadakan secara diedit dan dipadukan secara virtual
di layar.
MC kembali menjelaskan bahwa Paskibraka juga tak bisa tampil secara
lengkap. Maka ditampilkan video sejarah Paskibraka dari zaman Ir. Soekarno
sampai sekarang. Dengan jumlah orang yang awalnya sesuai dengan hari, tanggal,
tahun kemerdekaan Indonesia. Menjadi Paskibraka tidaklah mudah. Ada tahap
pelatihan, pematangan dari presiden. Sehingga, di Covid-19 paskibraka tidak
dapat lengkap hadir sesuai protocol kesehatan. Tetapi, dari setiap tantangan,
pasti ada hikmah yang dapat diambil. Kemudidan setelah video ditayangkan, MC
kembali mengambil alih acara dengan menjelaskan bahwa pukul 10.17 kita berhentilah
dari segala aktivitas untuk berdiri tegak 3 menit sambil nyanyi lagu Indonesia
Raya.
B.
Pelaksanaaan Upacara Bendera Menyambut Kemerdekaan
Kemudian dijelaskan setelah itu adanya acara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan
oleh petugas yang bersangkutan. Ada yang memainkan terompet sebagai tanda
mulainya acara. Protocol upacara mengaba-abakan acara detik-detik proklamasi
akan segera dimulai. Anggota yang lain bersiap-siap. Dimulai dari polisi,
paskibraka, orang dengan baju kesenian yang meramaikan acara yang juga
disaksikan aparat pemerintahan lain secara virtual maupun yang langsung dari
Istana Kepresidenan.

Detik-detik upacara dimulai pukul 09.50 WIB. Protocol acara kembali
diucapkan oleh petugas bahwa acara akan segera dimulai. Ketua paskibraka
menginfokan untuk maju jalan kepada anggota-anggotanya yang terdiri dari pihak
polisi, polri, dan paskibraka. Dengan alunan alat music dimainkan dengan
senandung lagu kemerdekaan. Kemudian diinfokan hadap kanan hadap kiri, dan
jalan ditempat. Komandan upacara hari itu bernama Kolonel Irfantri kelahiran
Kediri pada 14 Februari 1977 lulusan akademi militer tahun 1998, jabatan
asisten operasi pasukan keamanan presiden, memasuki lapangan dengan
penghormatan dari seluruh anggota. Kemudian, upacara diambil alih oleh komandan
dengan segala perintah-perintah sesuai upacara seperti biasanya.

Protocol menginfokan, 3 paskibraka yang bertugas merupakan putra putri
terbaik dari filtrasi kementrian latihan dan olahraga RI. Setelah protocol menginfokan,
komandan upacara melaporkan pada presiden dan wakil presiden bahwa upacara siap
dilaksanakan. Kemudian komandan di lapangan mengaba abakan untuk penghormatan
menyambut presiden yang memasuki lapangan. Setelah itu, komandan kembali melapor
kepada inspektur (Presiden) bahwa upacara siap dilaksanakan. Dimulainya upacara
diawali dengan peluncuran meriam dari alat senjata TNI sebagai tanda bangsa
yang merdeka. Setelah itu, sebelum proklamasi dibacakan, protocol memberi
arahan untuk hormat hajatan kepada proklamasi. Proklamasi dibacakan oleh ketua
MPR. Setelah dibacakan, hormat kepada hajatan kembali dilakukan para
Paskibraka. Kemudian mengheningngkan cipta dibawakan oleh presiden RI, doa dibacakan
oleh ketua majelis agama Indonesia. Setelah doa dibawakan, hadirin
dipersilahkan untuk duduk.
Protocol kemudian menginfokan pengibaran bendera merah putih oleh 3
Paskibraka terpilih, berikut namanya:
1. Indrian Puspita Rahmadhani, sebagai pembawa bendera (SMAN 1
Bireuen, Aceh).
2. I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata, sebagai
penggerek (SMAN 1 Mendoyo, Bali).
3. Muhammad Adzan, sebagai pembentang (SMAN 2 Kota Bima, NTB).
Serta, berikut anggota paskibraka lain yang hadir:
1. Sylvia Kartika Putri (SMA Sawasta Kartika 1-4 Pematang Siantar, Sumatera Utara).
2. Sudrajat Prawijaya (SMAN 4 Rejang Lebong, Bengkulu).
3. Muhammad Arief Wijaya (SMAN 2 Kendari, Sulawesi Utara).
4. Muhhamad Asri Maulana (SMAN 1 Kandangan, Kabupaten HSS, Kalimantan
Selatan).
5. Dhea Lukita Andriana (SMAN 1 Ngunut Tulungagung, Jawa Timur).
Anggota upacara kemudian diabakan
ketua barisan menghadap bendera merah putih. Pengibaran bendera tepat diadakan
pada pukul 10.17 dengan time management yang sangat bagus. Hadirin
dipersilahkan berdiri, menyanyikan Indonesia Raya, dan memberi hormat pada sang
Merah Putih dipimpin oleh komandan upacara. Penghormatan juga diikuti oleh yang
berada di Aceh, Papua, dan Jogjakarta secara virtual. Barisan kembali
dikomandokan komando upacara kembali pada tempatnya. Setelah bendera Indonesia
dikibarkan, Presiden dan wakil dipersilahkan duduk, dan lagu-lagu yang
menyangkut Kemerdekaan Indonesia diputar dan dinyanyikan bersama-sama, diikuti
oleh paduan suara virtual dan orang yang berada di tempat secara langsung. Setelah
persembahan lagu-lagu selesai, pasukan disiapkan.

Komandan kemudian melapor kepada
inspektur upacara bahwa upacara sudah selesai dilaksanakan. Kemudian, komandan
memberi perintah ke anggotanya untuk memberi hormat ke Presiden (Inspektur).
Presiden, Ibu Negara, Wakil Presiden dan istrinya meninggalkan lapangan upacara
dengan memberi salam kepada aparat pemerintahan lain yang hadir. Hadirin
dipersilahkan duduk kembali dan komandan memberi perintah ke anggotanya untuk
istirahat ditempat. Upacara pun selesai, komandan membubarkan anggotanya, dan
aparat pemerintahan lain yang hadir berfoto dan kembali mengobrol. Presiden dan
wakil presiden pun meninggalkan lapangan.
Pendapat saya tentang acara ini secara narasi
Selama 75 tahun Indonesia merdeka,
baru tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya pandemic
Covid-19 ini membuat kegiatan upacara tahun ini diadakan secara virtual. Acara
tetap dilaksanakan di Istana Kepresidenan pada pukul 09.00-11.00, dengan konsepnya
sangat sederhana karena biasanya pada pukul segitu sudah ramai dengan aktivitas
seni dan budaya di lapangan Istana Merdeka. Karena Masa pandemic tahun ini,
orang-orang yang berpartisipasi berada di televisi dan ruang virtual dengan
jumlah yang lebih sedikit juga karena protocol kesehatan. Dari yang biasanya
ada 100 peserta menjadi 20 peserta dan tempat kehormatan ada 14 orang saja.
Membuat protocol kesehatan sangat dijaga pada upacara ini yang alhasil dapat
berjalan dengan hikmat. Dan untuk pertama kalinya, tersedia 17.000 slot orang
yang bisa menonton secara daring. Termasuk masyarakat di dalam maupun luar
negeri serta duta besar dari berbagai Negara, mencetak sejarah dalam upacara
kemerdekaan tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa dengan berbagai rintangan dan
permasalahan, bukan menjadi penghambat tak terselenggaranya acara, melainkan
menjadi lebih semangat lagi dan membuat bangsa kita tetap dapat beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sesuai dengan sifat Pancasila
sebagai Ideologi terbuka. Semoga di hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 ini dapat
membawa Indonesia sebagai Negara yang lebih maju dan berkembang di segala aspek
kehidupan dengan selalu memegang erat nilai-nilai pahlawan zaman dulu yang
menjadi ciri khas Indonesia yaitu berpegang erat pada Pancasila, semangat nasionalisme,
patriotisme, persatuan, dan kesatuan. MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
D.
Penutup
Sekian laporan ini saya buat, saya
minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenaan dan harap maklum adanya
untuk kita sama-sama belajar menjadi lebih baik. Terima Kasih.

tulisannya bikin pusing kak
ReplyDeleteSori kaa ini kemaren ada tugas tik
DeleteHalo nevin. Makasih atas effortmu dalam bikin blog ini. Perjuanganmu tak kenal lelah membuat sebuah blog yg berisikan tulisan bergerak ini. Secara isi sudah bagus, namun kedepannya tolong sesuaikan teks berjalan sesuai hal yang ingin difokuskan. Supaya orang2 bisa baca isinya jadi lebih enak gitu. Setuju?
ReplyDeleteMakasih ka masukannya
Delete