Thursday, March 10, 2022

KESULTANAN PEUREULAK NEVIN DAN JESSLYN SEJARAH INDO

Kesultanan Peureulak atau Kesultanan Perlak adalah kerajaan Islam di Indonesia dan merupakan kesultanan yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh sekarang disebut-sebut antara tahun 840 sampai dengan tahun 1292.

Kondisi Geografis


- Kerajaan Perlak memiliki pusat pemerintahan di Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, dan kekuasaannya mencakup seluruh wilayah tersebut.
- Daerah ini berada di pesisir timur Aceh yang menghadap Selat Malaka di bagian utara,sehingga menjadi salah satu pelabuhan strategis untuk tempat berniaga antar negara, terutama dari daerah Gujarat, Arab, Malaka, Persia dan Cina.
- Perlak semakin maju dan berkembang didukung dengan hasil kayu perlak sebagai ikon daerah yang merupakan salah satu bahan pembuatan kapal terbaik.


Politik

Kerajaan Perlak didirikan oleh Sultan Alaiddin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah tahun 840. Anak dari Sultan Alaiddin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah adalah Putri Ganggang Sari yang dinikahkan dengan raja dari Samudera Pasai yang bernama Sultan Malik as-Saleh. Sultan terakhir Kerajaan Perlak adalah Sultab Mahkdum Alaidin Malik Abdul Aziz Johan.

Ekonomi

- Kerajaan Perlak menggerakkan roda perekonomiannya sebagai salah satu kerajaan dagang berbasis maritim.

- Komoditas dagangnya beragam mulai dari sektor hutan, pertanian, pertambangan bahkan barang seni.

- Di wilayah kekuasaannya, dibangun pelabuhan pusat niaga Internasional yang maju dan banyak disinggahi kapal-kapal saudagar dari berbagai negara.

- Sumber perekonomian di Perlak yang merupakan hasil perkebunan dan hutan adalah daerah sentra kayu perlak sebagai bahan dasar kapal serta rotan.

- Sementara di bidang pertanian Kerajaan Perlak berhasil menjadi pemasok rempah-rempah lada di kawasan Indonesia bagian barat.

- Basis ekonomi lainnya berasal dari penjualan barang-barang seni rakyat seperti ukiran kayu dan gading gajah.

- Selain itu juga ada pertambangan emas berasal dari Alue Meuh, sebuah sungai yang mengalir di daerah Perlak.

- Sehingga menjadi daya tarik yang besar bagi pedangang dari negara lain untuk mengunjungi Perlak dan membuatnya semakin termasyur.

Agama

Diceritakan, pada zaman dahulu sebanyak seratus orang dari Arab mendatangi Negeri Perlak. Rombongan tersebut dipimpin seorang Khalifah yang bertujuan berdagang. Tak hanya untuk perniagaan, rombongan tersebut juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga, di zamannya, Kesultanan Perlak menjadi pusat penyebaran muslim. Penduduk setempat Perlak banyak yang melakukan perkawinan campur dengan para saudagar muslim.


Sosial Budaya

Perlak sangat terkenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah ditambah lagi dengan lokasinya yang sangat strategis. Oleh karena itulah, Kesultanan Perlak banyak dikunjungi oleh para pedagang Islam dari Gujarat, Arab dan Persia. Kedatangan para pedagang ini tentunya berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat Perlak. Diantaranya pengenalan sistem dagang, dan terbukti Perlak menjadi pelabuhan niaga yang sangat maju pada abad ke-8. Sistem pernikahan campur juga dikenalkan di Perlak, banyak pedagang dan pendakwah Islam yang menikahi wanita pribumi dengan maksud untuk melebarkan sayap perdagangan dan penyebaran Islam di Perlak. Mereka menjadi mulai mengenal ajaran Islam dan hidup sesuai dengan syariat Islam apalagi setelah terjadi banyaknya pernikahan antara masyarakat setempat dan para pedagang Islam. 

0 comments:

Post a Comment